Selasa, 29 Desember 2015

Kata Mutiara, Quote of The Day, Renungan, Analogi

"Ingin ku arungi samudera, tapi perahuku belum layak untuk dipakai berlayar bahkan aku pun tak tau kemana akan kuarahkan perahu ku nantinya." ~ECS
Hidup ini tidak mudah, banyak rintangan yang harus dilewati. Tiap orang punya  taraf rintangan yang berbeda-beda. Tidak semua orang memiliki kekuatan yang sama dan cobaan tiap orang berbeda-beda tergantung dari kekuatan orang tersebut. Hal ini sesuai dengan dengan firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا  ؕ  لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ  ؕ  رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ  رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ  ۚ  وَاعْفُ عَنَّا  ؕ  وَاغْفِرْ لَنَا  ؕ  وَارْحَمْنَا  ؕ  اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 286]

Begitulah Allah menuliskan kisah demi kisah kita, dengan beribu cerita. Baik ia senyum ataupun tangis. Dan setiap kisah demi kisah umat manusia tentu berbeda, ada yang saling terkait dan saling lepas namun bermuara pada satu tujuan. 

Tidak pernah salah, jika seseorang tak sanggup, tak paham dan tak mau ambil bagian dalam urusan atau kisah orang lain. Adil pada hakikatnya namun sakit pada kenyataannya. 

Sungguh tak adil, ketika perahu kecil ditantang kapal pesiar besar untuk mengarungi lautan yang penuh bahaya. Ada proses dimana suatu saat nanti, si perahu mampu menyeberangi kerasnya ombak. Ada saatnya, si kapal pesiar mencapai pada titik dimana ia jenuh mengarungi lautan. 

Tidak ada gunanya memaksakan yang belum siap untuk siap. Tidak ada gunanya memaksakan pilihan pada yang sudah memilih. Let it flow! 

Minggu, 27 Desember 2015

Cinta Milik Siapa?

RENUNGAN

Bicara tentang cinta, rasanya tak kan ada habisnya. Semua hal dapat dikaitkan dengan topik fenomenal ini. Cinta layaknya bumbu pemberi rasa dalam kehidupan. Semua orang dari berbagai kalangan merupakan pemeran drama realita cinta.
Meskipun semua orang menjadi pemeran dalam drama realita cinta, tidak semua merasakan cinta yang katanya “indah” ini. Jika kita memerhatikan realitas cinta di kehidupan kita ini, nampaknya cinta hanya milik mereka yang mencapai hakikat “sempurna”. Saya katakan sempurna bukan berarti melebihi Sang Pencipta. Tetapi mereka yang diberikan kelebihan oleh-Nya.
Sehingga timbul di pikiran ini, cinta hanya sebatas hubungan dua orang yang katanya “saling jatuh cinta” atau dua insan yang berhasrat untuk bersatu. Jika hanya sebatas itu, patutlah cinta itu hinggap, tumbuh dan berkembang bagi mereka yang “lebih”.
Lantas jika aku tak diberi kelebihan berupa keindahan atau harta, berarti aku tak memiliki cinta? Atau hanya aku yang punya cinta namun tak dapat kuberi untuk dia insan yang mencuri hatiku?
Banyak yang berkata, bahwa cinta itu buta. Tak meminta lebih dari apa yang kita miliki, tapi menerima apa yang kita miliki. Benarkah demikian? Jadi aku bisa mencinta, meski aku tak lebih? Namun, kembali lagi aku renungkan. Tapi tampaknya cinta menjadi buta jika satu sinar sudah datang menjadi cahaya, cahaya inilah yang akan membutakan cahaya lain untuk masuk ke kehidupan kita.
Bisa kita lihat, legenda cinta sejati yang diabadikan hanyalah sepenggal kisah dari dua orang insan yang sedang dimabuk asmara, dua insan yang terpedaya cinta, dua insan yang dibutakan dan ditulikan oleh hal lain yang akan mengancam cinta mereka.
Kembali menelusuri alur dari kisah cinta dua insan yang melegenda. Mungkin bisa kusebutkan, jika kita teringat Romeo & Juliet, Bonnie & Clyde, Aladin & Putri Jasmine atau kisah cinta sejati lainnya yang bisa melelehkan hati jika kita dengar serta kita hayati. Kita perhatikan lagi, kita hayati lagi dan telusuri lagi. Mereka adalah dua insan yang sedang dimabuk cinta, melampaui batas apapun demi cinta dan dengan cinta seolah-olah mereka benar dan kuat.
Apakah mereka pemilik cinta itu?
Mereka nampak tulus dalam mencintai pujaan hatinya. Namun apakah cinta diantara mereka dapat tumbuh tanpa hal lebih dari Tuhan. Mereka adalah orang-orang berparas lebih, lahir dan tumbuh dalam kemewahan. Serta yang paling penting adalah keberuntungan yang mereka miliki yaitu "cinta diantara satu sama lain dapat terbalas".
Apakah mereka pemilik cinta itu?
Lalu bagaimana dengan pemeran drama realitas cinta yang lain?
Mereka yang mungkin tak punya paras indah, kemewahan pun tak pernah dirasakan, hanyalah mimpi jika ingin menjadi Cinderella jika paras pun tak punya nilai lebih. Cinta yang hanya dapat dipendam di kedalaman jiwa yang tak kan pernah ada yang menyadari. Cinta yang hanya digenggam sendiri, hingga cinta itu harus menusuk denyut demi denyut jantung ketika melihat orang yang dicinta harus bersama yang lain.
Hanya senyum yang diusahakan setulus mungkin dan hanya doa yang diusahakan seikhlas mungkin untuk sang pujaan hati agar bisa berbahagia dengan orang yang sudah dipilihnya. Itulah bentuk cinta yang dapat ditunjukkan. Bukan berupa kata-kata indah atau rayuan, bukan tatapan yang meneduhkan dan bukanlah waktu yang dimiliki berdua untuk saling berbagi. Inilah cinta yang dimiliki pemeran lain dalam drama realitas cinta, cinta yang dimiliki sendiri serta tumbuh dan berkembang dalam keikhlasan.
Lalu siapakah insan pemilik cinta yang sebenarnya?
Keduanya cinta, namun tak tau mana  pemilik cinta yang sebenar-benarnya cinta. Tapi yang pasti dan tak diragukan, hanyalah cinta Rab kepada Hamba-Nya. Serta cinta hamba kepada Rab-nya hingga apapun yang ditakdirkan Rab kepadanya, dia ikhlas, dia terima kekurangannya, dia sadar kelebihan tak hanya sebatas rupa indah dan harta berlimpah. Hamba yang sadar, hidup di dunia tidak melulu tentang cinta terhadap sesama insan.
Cinta ada, cinta indah, cinta melengkapi. Kita semua pemilik cinta.

Jumat, 25 Desember 2015

Perjalanan Menuju Dua Permata (Sitimbulan N Sipenggeng Waterfall)


Setelah sekian lama, akhirnya saya balik lagi ke blog tentunya untuk berbagi cerita.Kali ini, saya ingin membagikan cerita tentang perjalanan kami beberapa minggu yang lalu lebih tepatnya tanggal 14 Desember 2015 yang lalu.
Tujuan dari perjalanan kami itu untuk refreshing setelah Ujian Semester dan tentunya hunting for waterfall. Disini kami nekat pergi sepulang sekolah sekitar pukul 12 siang. Kebetulan musim class meeting, jadi rasanya udah bebas aja dari segala hal yang berbau pelajaran dan sekolah.
Tempat yang kita tuju nggak jauh-jauh banget, lumayan dekat dari Kota kita tercinta (Padangsidimpuan). Saya nggak tau pasti berapa kilometer jika melalui rute menuju arah Sibio-bio (rute yang kami lewati), yang pasti kurang lebih satu atau dua jam untuk sampai ke tempat tujuan kita itu.
     Lebih spesifiknya lagi, tujuan kita itu ke salah satu desa di Kabupaten Tapsel, Kecamatan Marancar. Menurut info yang saya dapat, nama desa tsb Bonan Dolok. Di daerah tersebut, terdapat air terjun yang terbilang pendek. Nah! Walaupun saya katakana pendek, tapi pesonanya itu lho readers keren banget. Dikelilingi pohon-pohon hijau, aliran sungai di bawah air terjunnya deras, udara disini sejuk dan lokasinya juga lumayan bersih.
Kemudian, hal yang nggak mungkin dilupakan itu adalah perjalanan menuju air terjun ini. Yah, memang untuk mendapatkan sesuatu yang indah butuh perjuangan. Tapi beruntunglah, untuk track yang kita lewati ini nggak terlalu jauh. Setelah kita udah nyampe di desa ini, kita harus jalan lagi melewati sawah, perkebunan warga dan jalan yang menurun. Untuk yang sudah biasa, mungkin tidak akan merasakan lelah tapi bagi yang belum terbiasa mungkin akan sedikit kesusahan. Lokasi air terjun yang menurun dan tanah yang becek, membuat kita bisa saja terpeleset jika kurang hati-hati atau karena alas kaki yang sudah becek di start track tadi.
Sepertinya kalau saya hanya cerita panjang kali lebar kayak begini, readers kurang yakin nih. Ok saya mau ngasi beberapa potong foto yang saya punya, yang saya punya aja lho ya. Check this out readers!


 Kalo foto-fotonya yah cuma itu yang saya punya. Saya kira dengan melihat foto dari air terjun ini readers akan terpesona dengan keindahan alam kita.
Tapi perjalanan kita nggak Cuma disini aja, kita melanjutkan perjalanan ke destinasi lainnya. Tentunya masih air terjun. Kebetulan arah untuk kembali ke Pasid melalui Kec. Batang Toru. Di kecamatan Batang toru ini “katanya” banyak terdapat air terjun, tetapi lokasi yang memungkinkan untuk kami singgahi yaitu air terjun yang berada di Desa Sipenggeng. Di desa ini terdapat air terjun yang tidak kalah indah dari air terjun Sitimbulan. Teman-teman biasa menyebut air terjun ini dengan nama “Air Terjun Si Tolu-Tolu”. Dan kalau kita terjemahkan artinya “Air Terjun Si Tiga-Tiga”,nampaknya nama air terjun ini populer setelah Air Terjun Si Lima-Lima mendahului popularitas air terjun sitolu-tolu ini.
Jika kita bicara track, bisa dibilang cukup mudah melalui track menuju air tejun ini. Posisinya tepat berada di perkebunan warga. Tanah menuju spot ini, sudah dibuat sedemikian rupa agar mudah dilalui. Tanah sudah dibuat seperti barisan tangga-tangga yang mempermudah jalan yang tentunya menurun. Meskipun track yang kita lalui mudah, air terjun ini tidak mengecewakan untuk dilihat. Nuansa alam sangat terasa di sekitar spot ini, bebatuan yang besar menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati atraksi air yang meluncur dari tebing menuju sungai. Tubuh kita serasa digoda untuk melompat ke air untuk berenag-renang di sekitar air terjun ini. Kalimat saya itu pun nampaknya masih kurang jelas untuk mendekripsikan keindahan alam yang satu ini. Baiklah seperti di atas, saya akan menampilkan foto yang saya miliki. Ok lah langsung aja nih!
Baiklah, saya kira foto-foto di atas cukup meyakinkan readers terhadap indahnya pesona dua air terjun di atas. Saya sengaja tidak menjelaskan rute perjalanan menuju ke lokasi tersebut. Karena jujur, saya pun kurang mengerti dengan beberapa wilayah di Kota Pasid apalagi Kab. Tapsel. Tapi untuk info yang lebih lengkap dan mendetail Readers bisa mampir ke beberapa akun mengenai lokasi serta obyek wisata di Sumatera Utara lebih spesifiknya lagi Pasid, Tapsel dan sekitarnya bisa dilihat akun instagram ini >> @exploretabagsel @mtma_sumut dan akun yang terkait lainnya. Atau browsing di google, pasti akan Readers temukan situs serta blog yang memberikan info sesuai dengan yang Readers maksud.
Perjalanan ini merupakan perjalanan nekat pertama saya. Tapi kenekatan itu nggak sia-sia. Meskipun masuk angin, badan pegal, digigit tawon dan kehujanan, kami tetap menikmati perjalanan hari itu.
Oleh karena itu, marilah kita renungi kembali. Allah masih memberikan kita kesempatan untuk menyaksikan indahnya ciptaan-Nya, Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dzikrullah yaitu mengingat Allah dengan penuh rasa syukur. Serta, menjaga alam kita ini agar tidak rusak. Tanah air kita memiliki potensi alam yang luar biasa, maka tugas kita sebagai generasi muda adalah mengembangkannya dengan tangan kita sendiri serta menjaganya agar tetap indah.
Yup! Inilah cerita yang bisa saya bagikan minggu ini. Semoga bermanfaat dan HAPPY HOLYDAY EVERYONE!!!!

Image source : @indrianidaputri_htp , @exploretabagsel , acc ig tertera




Jumat, 19 Juni 2015

7 Tradisi Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadhan Versi Simamora Blog



Tidak terasa, kita kembali memasuki bulan Ramadhan di tahun 1436 Hijriah ini. Bulan dimana kita diperintahkan untuk melakukan ibadah puasa  ( QS Al-Baqarah 183). Selain pahala berpuasa, amalan-amalan baik kita yang lain akan dilipat gandakan di bulan suci ini.
Selain hal yang saya paparkan di atas, bulan Ramadhan menjadi momen tersendiri bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Salah satunya dikerenakana da ibadah yang spesial di bulan ini. Kenapa spesial? Karena ibadah ini hanya ada di bulan Ramadhan. Hal ini sebenarnya menjadi kerinduan tersendiri bagi kita ketika Ramadhan berlalu meninggalkan kita. Amalan spesial itu sudah tentu ya shaum (berpuasa) kemudian tarawih dilanjutkan dengan tadarus. Sudah tentu amalan ini menjadi hal yang utama di bulan Ramadhan dan sudah menjadi kewajiban umat Islam serta sunnah Rasul. Saya yakin kita pasti berlomba-lomba untuk mengerjakan amalan-amalan tersebut yang tentunya demi mendapatkan ridho Allah.
Bukan hanya amalan saja yang istimewa. Tapi tradisi yang dilakukan masyarakat juga istimewa. Tradisi memang diluar hal yang disyariatkan dalam agama. Namun tidak ada salahnya dilakukan selama hal itu positif, tidak merugikan orang lain dan yang paling penting tidak melanggar syariat Islam.
Ok! Daripada banyak basa-basi, yok kita bahas satu per satu hal yang  menjadi tradisi unik di Indonesia (menurut saya) versi Simamora Blog.  Check it out :
1.     Tradisi Buka Bersama
Buka bersama, mungkin sudah banyak diantara pembaca yang mendapat ajakan berkumpul bersama di saat berbuka puasa dari teman atau rekan kerja. Biasanya momen buka bersama dimanfaatkan sebagai momen bernostalgia antara teman yang sudah lama tidak berjumpa atau sekedar berkumpul meluangkan waktu bersama orang-orang tercinta. Tradisi ini adalah hal yang tidak dipungkiri dan bisa bernilai positif juga, asalkan kita pandai mengatur waktu agar ibadah jangan tertinggal karena acara buka bersama ini.
2.     Tradisi Ngabuburit
Ya, ngabuburit merupakan segala macam kegiatan kita dalam rangka menunggu adzan Magrib dikumandangkan. Setiap orang memiliki kegiatan masing-masing, bisa saja acara buka bersama tadi diselingi kegiatan-kegiatan menarik selama ngabuburit. Yang terpenting kembali lagi ke hal yang positif. Selama ngabuburit diisi kegiatan yang bermanfaat, insyaallah barokah.
3.     Sahur On The Road
Seperti yang kita tau, sahur merupakan waktu kita menyantap makanan sebelum masuk waktu imsyak. Normalnya, kita akan melakukan sahur di rumah masing-masing. Lalu bagaimana dengan sahur on the road? Apakah kita sahur di jalan? Sebenarnya sahur on the road ini, merupakan kegiatan memebagi-bagikan makanan untuk sahur kepada orang yang tengah berada di jalan. Baik itu orang yang memang yang kehidupannya di jalanan atau siapapun yang dirasa layak untuk diberikan makanan sahur. Biasanya dilkaukan oleh sekelompok orang yang tujuannya berbagi kepada saudara-saudara kita di luar sana yang membutuhkan. Satu lagi kegiatan yang positif yang akan mengundang berkah jika dilakukan dengan ikhlas dan sewajarnya.
4.     Stasiun TV berlomba-lomba menyediakan acara khusus Ramadhan atau acara-acara bertema Religi
Untuk mengisi  Ramadhan kita, pastinya Televisi menajdi alat elektronik yang menyenangkan. Tidak jarang, setiap stasiun televisi menyuguhkan acara-acara andalannya untuk menemani kita menunggu waktu berbuka puasa dan sahur kita.
5.     Bermunculan Lagu-Lagu Religi (Bertema Ramadhan)
Kalau masalah musik, ini kerjaan para musisi ni. Tidak dipungkiri, musik menjadi salah satu hal yang diminati masyarakat. Nah, bagi para musisi ini kesempatan besar untuk menciptakan karya bertemakan Religi. Mengingat acara di stasiun TV yang bertemakan Ramadhan maka untuk mengisi suara dari acara tersebut agar menarik tentu dibutuhkan lagu sebagai pendukungnya. Semoga bukan hanya lagunya saja yang bertemakan religi tetapi orang-orang yang menciptakannya juga memilki jiwa religi, bukan hanya di bulan Ramadhan tetapi di seluruh bulan dan sepanjang bulan selama hidup.
6.     Masyarakat Memburu Makanan Manis
Puasa  itu tentu identik dengan menahan lapar dan haus, setelah menahan tentu kita bisa kembali menikmati makanan serta minuman. Terutama di saat berbuka puasa, kita disunnahkan untuk mendahulukan yang manis-manis. Makanan yang lazim dihidangkan biasanya adalah kurma, makanan yang menajdi favorit masyarakat Indonesia dan juga dunia. Tak hanya kurma, masih banyak lagi makanan yang manis khas Indonesia yang bisa dinikmati di saat berbuka puasa.
7.     Selebritis serta Masyarakat Biasa Berlomba Menutup Aurat
Nah dari penjelasan nomer satu sampai enam tadi, mari kita beralih ke tradisi yang berhubungan dengan fashion. Sebenarnya menutup aurat sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim setra muslimah. Yang uniknya disini, biasanya banyak selebritis atau orang biasa yang tadinya tidak menutup aurat tiba-tiba menutup auratnya sedikit demi sedikit dan akhirnya secara sempurna menutup aurat dengan berhijab (khusus wanita). Tidak dipungkiri, di saat bulan Ramadhan menuju bulan Syawal dunia produksi pakaian banyak sekali memasarkan pakaian muslimah atau baju koko dengan desain yang menarik. Selain itu, mungkin ada alasan ingin menghormati bulan suci Ramadhan dengan menutup aurat. Semoga bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja auratnya ditutup. Melainkan menutup aurat sepanjang hidup.
Nah, akhirnya tuntas sudah saya bahas tujuh tradisi atau kebiasaan masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi-tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramdhan tapi karena keterbatasan pengetahuan saya jadi saya hanya membahas tujuh point saja. Semoga bermanfaat dan apabila terdapat kesalahan, saya terlebih dahulu memohon maaf serta diharapakan kritik dan saran yang dapat memperbaiki artikel ini.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1436 Hijriah!

Selasa, 16 Juni 2015

Antara Aku dan Roda (Quotes of The Day)



Pernahkah kita melihat perputaran roda?

   Roda berputar agar kedudukannya berubah dari suatu tempat semula ke tempat yang lain. Tentu proses perputara ini menyebabkan perpindahan posisi antara roda bagian atas akan berpindah ke bawah dan roda bagian bawah bepindah ke atas. Tanpa perubahan posisi antara bagian atas dan bagian bawah roda suatu gerakan tidak akan terjadi dan posisi atau kedudukan roda tidak pula berubah. 

   Inilah fenomena yang terjadi, untuk bergerak dari suatu keadaan semula roda harus berubah posisi. Seluruh bagian roda akan merasakan bagaimana berada di posisi atas dan sebaliknya. Tanpa hal tsb, tidak akan terjadi suatu gerak! 

   Ini bukanlah hal yang menjadi kebetulan atau hal yang dijadikan dramatisasi. Setiap fenomena yang terjadi di alam tak akan lepas dari kebiasaan atau budaya kita. Mungkin hal inilah yang menjadi dasar lahirnya filosofi atau ilmu filsuf. 

   Roda... Hidup... Kedua hal yang bertolak belakang secara konkret tapi sebenarnya memiliki makna implisit yang saling berkaitan. Coba kita bayangkan bersama, seandainya hidup kita ini berada dalam keadaan yang monoton dan statis. Misalnya seseorang berada dalam kesengsaraan, jika kesengsaraan itu yang mejadi rasa dalam kehidupan apa pelajaran yang dapat diambil dari suatu kehidupan itu sendiri. Dan bisa dikatakan orang itu berada dalam keadaan diam tidak ada pergerakan yang membuatnya berada di atas (dalam artian hidup bahagia).

   Tapi, hal ini juga tidak terlepas dari keadaan seseorang yang hidupnya selalu di dalam kebahagian atau berada di posisi atas. Memang kebahagian merupakan hal yang ingin dicapai seseorang, tapi kebahagian yang dicapai tanpa merasakan kesengsaraan nampaknya kurang bernilai. dan bisa dikatakan orang ini pula dalam keadaan yang statis. Tidak ada suatu pergerakan di dalam hidupnya. 

   Makna antara hidup kita (Hidup milik ku dan milik yang lain) dan perputaran roda yang berkaitan ini mengajarkan kita untuk tidak berputus asa atau terlalu berbangga diri. Seseorang yang berada di suatu posisi atau keadaan yang monoton (itu-itu saja) belum tentu karena dia mengalami kesialan atau keberuntungan. Tetapi pada hakikatnya dia berada dalam keadaan hidup yang tidak berkembang atau statis. 

   Jadi beruntunglah bagi orang-orang yang telah mengalami sepak terjang kehidupan. Merasakan perih sesaat atau senyum sesaat kemudian hal itu berulang dan berganti. Itu menandakan hidup kita bergerak dan berkembang,tidak diam hanya di satu posisi. Hal itu menandakan Tuhan memberikan keleluasaan pergerakan kita agar hidup memiliki makna dan kita terus berjalan terus bagaikan roda sehingga menuju tempat tujuan yang sebenarnya.

"Roda berputar agar berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hal ini membutuhkan pertukaran posisi antara bagian dari roda. Begitu pula hidup, ketika bahagia dan duka terus bergulir di dalam kehidupan. Itu artinya, hidup kita bergerak memulai perjalanan mencari hakikat kehidupan demi mencapai tujuan yang hakiki. Jangan bersedih, teruslah berusaha!" -Endah C Simamora

"Hidup ini berputar seperti roda yang terus berputar" -Quote-

Berdasarkan pengalaman pribadi, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum :') :)

Senin, 15 Juni 2015

Cinta\Kekasih yang Tak Dianggap

Siapa yang tidak pernah mendengar kalimat "kekasih yang tak dianggap". Tentu kita pernah mendengar istilah ini. Ketika kita menyayangi seseorang, tapi tidak ada balasan terhadap kasih sayang tsb tentunya kita akan merasakan kekecewaan yang mendalam. 
Kasih sayang dan cinta merupakan ungkapan perasaan seseorang kepada orang lain yang dicurahkan melalui tindakan-tindakan tertentu yang biasanya tindakan yang berbentuk positif. Misalnya, ketika kita mencintai seseorang kita rela berkorban melakukan apapun untuk orang tercinta asalkan orang tsb merasa bahagia. Meski demikian, terkadang kita juga menginginkan si objek ini untuk melakukan tindakan yang sama seperti apa yang kita lakukan. Minimalnya, orang tercinta ini sekedar menerima pengorbanan kita dengan rasa penuh terimakasih. Jika si objek tadi tidak merespon, biasanya rase kekecewaan akan merasuki jiwa suci ini atau bahkan kemarahan pun menghapus cinta tadi. Alhasil, perasaan yang tadinya suci dan tulus berubah menjadi perasaan jahat dan dendam. 
Nah! 
Dari penjelasan di atas, itulah beberapa poin mengenai cinta,kasih sayang dan akibat dari tidak dianggapnya cinta dari seseorang atau tidak dianggapnya seorang kekasih yang tulus. Tapi hal yang perlu digaris bawahi adalah hal ini terjadi hanya di kehidupan cinta antara sesama manusia. Ya, para pembaca pasti bertanya lalu cinta antara apa yang tidak berhujung pada kekecewaan? 
Sekarang begini, pernahkah kita bertanya pada dir kita sendiri "kepada siapakah saya mencurahkan perasaan cinta agar benar-benar dianggap dan tidak menjadi korban kekasih yang tak dianggap?" 
Jawabannya simpel, kepada Yang Maha Penyayang. Ketika kita menyayangi atau mencintai Yang Maha Penyayang, sudah tentu rasa sayang kita dibalas lebih dari rasa sayang kita kepada-Nya. Ini sudah menjadi hal mutlak. Allah telah menerangkan sifatnya melalui 99 Asmaul Husna yang tertera pada 6666 ayat suci Al-Qur'an. Tidak ada keraguan lagi di dalam hal yang saya sebutkan tadi. Belum cukup, lihat seluruh jagat raya ini! Perhatikan, renungkan! Apa bisa suatu hal itu "ada" tanpa ada "Pencipta"? Tidak kan? 
Kemudian, marilah kita memutar otak lagi! Sudahkah kita bersykur, berterimakasih atau bahkan membalas kasih sayang Allah subhanawata'ala? Dengan hal-hal kecil misalnya dengan mengucap alhamdulillah atau berdzikir mengingat-Nya. Kalau memang sudah, berarti kita termasuk orang yang tau balas budi. Tapi jika tidak, berarti kita menjadikan Allah sebagai "kekasih yang tak dianggap" kalau manusianya saja tidak menganggap Allah bagaimana Allah mau memberikan orang yang membalas cinta kita? Lalu apakah Allah kecewa? Lansung marah pada hamba-Nya?
Kecewa pasti iya, tapi nampaknya kita masih merasakan kenikmatan-kenikmatan yang masih Allah curahkan. Tidak ada sedikitpun yang berkurang. Tapi jangan tanya! Kalau kita masih saja apatis terhadap tanda-tanda Kekuasaan Allah, tunggu balasannya di akhirat. Tetapi selama ruh ini masih di dalam badan. Masih banyak kesempatan untuk bertaubat karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. 
Jadi marilah kita merenung, mulai mencintai Allah dengan menjalankan suruhan-Nya serta meninggalkan larangan-Nya. Meskipun Allah tidak berkomunikasi lansung dengan kita, Yang Maha Penyayang memberikan tangan-tangan orang yang mencintai kita untuk memberikan cinta kasih secara langsung. Seperti memberikan keluarga, sahabat serta kekasih halal untuk saling mencurahkan cinta.  Walaupun Allah tidak  berada langsung dihadapan kita, sebenarnya Allah mendengar serta melihat kita. Dengan memperbanyak komunikasi (seperti shalat dan dzikir) kita akan semakin menyadari betapa besar Kasih Sayang dan Cinta Allah kepada hamba-Nya yang taat. 
Love Allah, Love Rasulullah, Love Islam
Bangga jadi muslim, Mari jadi Muslim yang Taat! ✊ see you! 
Wassalamualaikum