Jumat, 19 Juni 2015

7 Tradisi Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadhan Versi Simamora Blog



Tidak terasa, kita kembali memasuki bulan Ramadhan di tahun 1436 Hijriah ini. Bulan dimana kita diperintahkan untuk melakukan ibadah puasa  ( QS Al-Baqarah 183). Selain pahala berpuasa, amalan-amalan baik kita yang lain akan dilipat gandakan di bulan suci ini.
Selain hal yang saya paparkan di atas, bulan Ramadhan menjadi momen tersendiri bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Salah satunya dikerenakana da ibadah yang spesial di bulan ini. Kenapa spesial? Karena ibadah ini hanya ada di bulan Ramadhan. Hal ini sebenarnya menjadi kerinduan tersendiri bagi kita ketika Ramadhan berlalu meninggalkan kita. Amalan spesial itu sudah tentu ya shaum (berpuasa) kemudian tarawih dilanjutkan dengan tadarus. Sudah tentu amalan ini menjadi hal yang utama di bulan Ramadhan dan sudah menjadi kewajiban umat Islam serta sunnah Rasul. Saya yakin kita pasti berlomba-lomba untuk mengerjakan amalan-amalan tersebut yang tentunya demi mendapatkan ridho Allah.
Bukan hanya amalan saja yang istimewa. Tapi tradisi yang dilakukan masyarakat juga istimewa. Tradisi memang diluar hal yang disyariatkan dalam agama. Namun tidak ada salahnya dilakukan selama hal itu positif, tidak merugikan orang lain dan yang paling penting tidak melanggar syariat Islam.
Ok! Daripada banyak basa-basi, yok kita bahas satu per satu hal yang  menjadi tradisi unik di Indonesia (menurut saya) versi Simamora Blog.  Check it out :
1.     Tradisi Buka Bersama
Buka bersama, mungkin sudah banyak diantara pembaca yang mendapat ajakan berkumpul bersama di saat berbuka puasa dari teman atau rekan kerja. Biasanya momen buka bersama dimanfaatkan sebagai momen bernostalgia antara teman yang sudah lama tidak berjumpa atau sekedar berkumpul meluangkan waktu bersama orang-orang tercinta. Tradisi ini adalah hal yang tidak dipungkiri dan bisa bernilai positif juga, asalkan kita pandai mengatur waktu agar ibadah jangan tertinggal karena acara buka bersama ini.
2.     Tradisi Ngabuburit
Ya, ngabuburit merupakan segala macam kegiatan kita dalam rangka menunggu adzan Magrib dikumandangkan. Setiap orang memiliki kegiatan masing-masing, bisa saja acara buka bersama tadi diselingi kegiatan-kegiatan menarik selama ngabuburit. Yang terpenting kembali lagi ke hal yang positif. Selama ngabuburit diisi kegiatan yang bermanfaat, insyaallah barokah.
3.     Sahur On The Road
Seperti yang kita tau, sahur merupakan waktu kita menyantap makanan sebelum masuk waktu imsyak. Normalnya, kita akan melakukan sahur di rumah masing-masing. Lalu bagaimana dengan sahur on the road? Apakah kita sahur di jalan? Sebenarnya sahur on the road ini, merupakan kegiatan memebagi-bagikan makanan untuk sahur kepada orang yang tengah berada di jalan. Baik itu orang yang memang yang kehidupannya di jalanan atau siapapun yang dirasa layak untuk diberikan makanan sahur. Biasanya dilkaukan oleh sekelompok orang yang tujuannya berbagi kepada saudara-saudara kita di luar sana yang membutuhkan. Satu lagi kegiatan yang positif yang akan mengundang berkah jika dilakukan dengan ikhlas dan sewajarnya.
4.     Stasiun TV berlomba-lomba menyediakan acara khusus Ramadhan atau acara-acara bertema Religi
Untuk mengisi  Ramadhan kita, pastinya Televisi menajdi alat elektronik yang menyenangkan. Tidak jarang, setiap stasiun televisi menyuguhkan acara-acara andalannya untuk menemani kita menunggu waktu berbuka puasa dan sahur kita.
5.     Bermunculan Lagu-Lagu Religi (Bertema Ramadhan)
Kalau masalah musik, ini kerjaan para musisi ni. Tidak dipungkiri, musik menjadi salah satu hal yang diminati masyarakat. Nah, bagi para musisi ini kesempatan besar untuk menciptakan karya bertemakan Religi. Mengingat acara di stasiun TV yang bertemakan Ramadhan maka untuk mengisi suara dari acara tersebut agar menarik tentu dibutuhkan lagu sebagai pendukungnya. Semoga bukan hanya lagunya saja yang bertemakan religi tetapi orang-orang yang menciptakannya juga memilki jiwa religi, bukan hanya di bulan Ramadhan tetapi di seluruh bulan dan sepanjang bulan selama hidup.
6.     Masyarakat Memburu Makanan Manis
Puasa  itu tentu identik dengan menahan lapar dan haus, setelah menahan tentu kita bisa kembali menikmati makanan serta minuman. Terutama di saat berbuka puasa, kita disunnahkan untuk mendahulukan yang manis-manis. Makanan yang lazim dihidangkan biasanya adalah kurma, makanan yang menajdi favorit masyarakat Indonesia dan juga dunia. Tak hanya kurma, masih banyak lagi makanan yang manis khas Indonesia yang bisa dinikmati di saat berbuka puasa.
7.     Selebritis serta Masyarakat Biasa Berlomba Menutup Aurat
Nah dari penjelasan nomer satu sampai enam tadi, mari kita beralih ke tradisi yang berhubungan dengan fashion. Sebenarnya menutup aurat sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim setra muslimah. Yang uniknya disini, biasanya banyak selebritis atau orang biasa yang tadinya tidak menutup aurat tiba-tiba menutup auratnya sedikit demi sedikit dan akhirnya secara sempurna menutup aurat dengan berhijab (khusus wanita). Tidak dipungkiri, di saat bulan Ramadhan menuju bulan Syawal dunia produksi pakaian banyak sekali memasarkan pakaian muslimah atau baju koko dengan desain yang menarik. Selain itu, mungkin ada alasan ingin menghormati bulan suci Ramadhan dengan menutup aurat. Semoga bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja auratnya ditutup. Melainkan menutup aurat sepanjang hidup.
Nah, akhirnya tuntas sudah saya bahas tujuh tradisi atau kebiasaan masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi-tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramdhan tapi karena keterbatasan pengetahuan saya jadi saya hanya membahas tujuh point saja. Semoga bermanfaat dan apabila terdapat kesalahan, saya terlebih dahulu memohon maaf serta diharapakan kritik dan saran yang dapat memperbaiki artikel ini.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1436 Hijriah!

Selasa, 16 Juni 2015

Antara Aku dan Roda (Quotes of The Day)



Pernahkah kita melihat perputaran roda?

   Roda berputar agar kedudukannya berubah dari suatu tempat semula ke tempat yang lain. Tentu proses perputara ini menyebabkan perpindahan posisi antara roda bagian atas akan berpindah ke bawah dan roda bagian bawah bepindah ke atas. Tanpa perubahan posisi antara bagian atas dan bagian bawah roda suatu gerakan tidak akan terjadi dan posisi atau kedudukan roda tidak pula berubah. 

   Inilah fenomena yang terjadi, untuk bergerak dari suatu keadaan semula roda harus berubah posisi. Seluruh bagian roda akan merasakan bagaimana berada di posisi atas dan sebaliknya. Tanpa hal tsb, tidak akan terjadi suatu gerak! 

   Ini bukanlah hal yang menjadi kebetulan atau hal yang dijadikan dramatisasi. Setiap fenomena yang terjadi di alam tak akan lepas dari kebiasaan atau budaya kita. Mungkin hal inilah yang menjadi dasar lahirnya filosofi atau ilmu filsuf. 

   Roda... Hidup... Kedua hal yang bertolak belakang secara konkret tapi sebenarnya memiliki makna implisit yang saling berkaitan. Coba kita bayangkan bersama, seandainya hidup kita ini berada dalam keadaan yang monoton dan statis. Misalnya seseorang berada dalam kesengsaraan, jika kesengsaraan itu yang mejadi rasa dalam kehidupan apa pelajaran yang dapat diambil dari suatu kehidupan itu sendiri. Dan bisa dikatakan orang itu berada dalam keadaan diam tidak ada pergerakan yang membuatnya berada di atas (dalam artian hidup bahagia).

   Tapi, hal ini juga tidak terlepas dari keadaan seseorang yang hidupnya selalu di dalam kebahagian atau berada di posisi atas. Memang kebahagian merupakan hal yang ingin dicapai seseorang, tapi kebahagian yang dicapai tanpa merasakan kesengsaraan nampaknya kurang bernilai. dan bisa dikatakan orang ini pula dalam keadaan yang statis. Tidak ada suatu pergerakan di dalam hidupnya. 

   Makna antara hidup kita (Hidup milik ku dan milik yang lain) dan perputaran roda yang berkaitan ini mengajarkan kita untuk tidak berputus asa atau terlalu berbangga diri. Seseorang yang berada di suatu posisi atau keadaan yang monoton (itu-itu saja) belum tentu karena dia mengalami kesialan atau keberuntungan. Tetapi pada hakikatnya dia berada dalam keadaan hidup yang tidak berkembang atau statis. 

   Jadi beruntunglah bagi orang-orang yang telah mengalami sepak terjang kehidupan. Merasakan perih sesaat atau senyum sesaat kemudian hal itu berulang dan berganti. Itu menandakan hidup kita bergerak dan berkembang,tidak diam hanya di satu posisi. Hal itu menandakan Tuhan memberikan keleluasaan pergerakan kita agar hidup memiliki makna dan kita terus berjalan terus bagaikan roda sehingga menuju tempat tujuan yang sebenarnya.

"Roda berputar agar berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hal ini membutuhkan pertukaran posisi antara bagian dari roda. Begitu pula hidup, ketika bahagia dan duka terus bergulir di dalam kehidupan. Itu artinya, hidup kita bergerak memulai perjalanan mencari hakikat kehidupan demi mencapai tujuan yang hakiki. Jangan bersedih, teruslah berusaha!" -Endah C Simamora

"Hidup ini berputar seperti roda yang terus berputar" -Quote-

Berdasarkan pengalaman pribadi, mohon maaf jika terdapat kesalahan. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum :') :)

Senin, 15 Juni 2015

Cinta\Kekasih yang Tak Dianggap

Siapa yang tidak pernah mendengar kalimat "kekasih yang tak dianggap". Tentu kita pernah mendengar istilah ini. Ketika kita menyayangi seseorang, tapi tidak ada balasan terhadap kasih sayang tsb tentunya kita akan merasakan kekecewaan yang mendalam. 
Kasih sayang dan cinta merupakan ungkapan perasaan seseorang kepada orang lain yang dicurahkan melalui tindakan-tindakan tertentu yang biasanya tindakan yang berbentuk positif. Misalnya, ketika kita mencintai seseorang kita rela berkorban melakukan apapun untuk orang tercinta asalkan orang tsb merasa bahagia. Meski demikian, terkadang kita juga menginginkan si objek ini untuk melakukan tindakan yang sama seperti apa yang kita lakukan. Minimalnya, orang tercinta ini sekedar menerima pengorbanan kita dengan rasa penuh terimakasih. Jika si objek tadi tidak merespon, biasanya rase kekecewaan akan merasuki jiwa suci ini atau bahkan kemarahan pun menghapus cinta tadi. Alhasil, perasaan yang tadinya suci dan tulus berubah menjadi perasaan jahat dan dendam. 
Nah! 
Dari penjelasan di atas, itulah beberapa poin mengenai cinta,kasih sayang dan akibat dari tidak dianggapnya cinta dari seseorang atau tidak dianggapnya seorang kekasih yang tulus. Tapi hal yang perlu digaris bawahi adalah hal ini terjadi hanya di kehidupan cinta antara sesama manusia. Ya, para pembaca pasti bertanya lalu cinta antara apa yang tidak berhujung pada kekecewaan? 
Sekarang begini, pernahkah kita bertanya pada dir kita sendiri "kepada siapakah saya mencurahkan perasaan cinta agar benar-benar dianggap dan tidak menjadi korban kekasih yang tak dianggap?" 
Jawabannya simpel, kepada Yang Maha Penyayang. Ketika kita menyayangi atau mencintai Yang Maha Penyayang, sudah tentu rasa sayang kita dibalas lebih dari rasa sayang kita kepada-Nya. Ini sudah menjadi hal mutlak. Allah telah menerangkan sifatnya melalui 99 Asmaul Husna yang tertera pada 6666 ayat suci Al-Qur'an. Tidak ada keraguan lagi di dalam hal yang saya sebutkan tadi. Belum cukup, lihat seluruh jagat raya ini! Perhatikan, renungkan! Apa bisa suatu hal itu "ada" tanpa ada "Pencipta"? Tidak kan? 
Kemudian, marilah kita memutar otak lagi! Sudahkah kita bersykur, berterimakasih atau bahkan membalas kasih sayang Allah subhanawata'ala? Dengan hal-hal kecil misalnya dengan mengucap alhamdulillah atau berdzikir mengingat-Nya. Kalau memang sudah, berarti kita termasuk orang yang tau balas budi. Tapi jika tidak, berarti kita menjadikan Allah sebagai "kekasih yang tak dianggap" kalau manusianya saja tidak menganggap Allah bagaimana Allah mau memberikan orang yang membalas cinta kita? Lalu apakah Allah kecewa? Lansung marah pada hamba-Nya?
Kecewa pasti iya, tapi nampaknya kita masih merasakan kenikmatan-kenikmatan yang masih Allah curahkan. Tidak ada sedikitpun yang berkurang. Tapi jangan tanya! Kalau kita masih saja apatis terhadap tanda-tanda Kekuasaan Allah, tunggu balasannya di akhirat. Tetapi selama ruh ini masih di dalam badan. Masih banyak kesempatan untuk bertaubat karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. 
Jadi marilah kita merenung, mulai mencintai Allah dengan menjalankan suruhan-Nya serta meninggalkan larangan-Nya. Meskipun Allah tidak berkomunikasi lansung dengan kita, Yang Maha Penyayang memberikan tangan-tangan orang yang mencintai kita untuk memberikan cinta kasih secara langsung. Seperti memberikan keluarga, sahabat serta kekasih halal untuk saling mencurahkan cinta.  Walaupun Allah tidak  berada langsung dihadapan kita, sebenarnya Allah mendengar serta melihat kita. Dengan memperbanyak komunikasi (seperti shalat dan dzikir) kita akan semakin menyadari betapa besar Kasih Sayang dan Cinta Allah kepada hamba-Nya yang taat. 
Love Allah, Love Rasulullah, Love Islam
Bangga jadi muslim, Mari jadi Muslim yang Taat! ✊ see you! 
Wassalamualaikum