Curahan hati seseorang yang fakir ilmu
Curahan hati seorang Muslimah akhir zaman yang tengah berjuang mempertahanakan istiqomah-nya.
Percayalah, aku bukan siapa-siapa hanya saja aku menginginkan Islam menjadi tetap luar biasa minimal di hati pemeluknya.
Siapapun kamu dan dimanapun kamu. Selama antum masih menyandang gelar “Muslim” sebagai identitas, kita adalah sudara. Saudara seaqidah dan seiman.
Lalu mengapa kita tercerai-berai?
Mengapa kita saling menghujat?
Mengapa kita saling menyalahkan?
Bahkan saling mengkafir-kafirkan.
Padahal tidak ada yang dapat menjamin, kamu atau aku yang dapat memasuki surga-Nya
Padahal tidak ada yang dapat menjamin, kamu atau aku terbebaas dari adzab-Nya.
Padahal tidak ada yang dapat terhindar dari yang namanya “dosa”.
Mungkin diantara kita ada yang berbeda dalam memahami ajaran Islam. Mungkin memang fiqih kita terkesan ada perbedaan, tapi ingatlah selama aqidah kita satu, tujuan kita satu dan kita menjunjung tinggi satu identitas (MUSLIM) maka kelak kita akan dipertemukan di surga yang sama. Tidak masalah Ya... Ikhwah jika antum membaca qunut di waktu Subuh sedang mereka tidak, sekali lagi... tidak ada jaminan si pembaca qunut atau mereka yan tidak membaca qunut Shalilh di hadapan Allah. Tidak masalah Ya... ikhwah jika antum tidak merayakan maulid sedang mereka merayakan, tidak masalah Ya... Ikhwah jika antum gemar dengan qasidah sedang mereka tidak. Beribu-ribu kali banyak yang mengingatkan, hal-hal semacam itu hanyalah hal-hal furu’, siapa yang bisa menjamin surga bagi kita, siapa yang menetapkan kita Shalih atau tidak. Hanya DIA, hanya Yang Maha Mengetahui, hanya DIA YANG MAHA BENAR.
Tugas umat Islam hanya berlomba-lomba dalam kebaikan. Mari kita mencari yang haq dan meninggalkan yang bathil tanpa saling menyalahkan, tanpa saling menghujat dan tanpa saling mengkafir-kafirkan.
Dimanapun majlis antum, kepada ulama siapapun antum mengkaji Islam, jangan merasa jadi yang paling benar, mari saling meghargai pendapat dari haraqah masing-masing. Tantangan berat kita sudah di depan mata, fitnah akhir zaman merajalela, ghozhul fikri yang mulai menyentuh sendi-sendi kehidupan, mau dibawa kemana nasib generasi Islam yang imannya mengalami degradasi?
Selama akidah kita sama, kita berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta tujuan kita adalah mencari jalan lurus kepada Allah, kita adalah Islam. Kita adalah umat Muhammad, penerus perjuangan dakwah Islam yang mati-matian diperjuangkan beliau sehingga Islam berkembang pesatnya di seluruh belahan dunia. Tugas kita adalah merajut ukhuwah Islamiyah, melanjutkan dakwah menuju kesatuan umat Islam.
Ya Ikhwah, tidak sembarangan Allah memberikan hidayah-Nya kepada setiap hamba-Nya, ketika hatimu tergerak untuk menyatukan umat dan menjadi pendukung dalam gerakan dakwah para ulama dan aktivis Islam lainnya berarti antum salah satu orang pilihan Allah. Jangan pernah lelah ikhwah, La tahzan... innaloha ma’ana, jangan putus asa menjadi bagian dari umat Rasullah yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Wahai Orang-Orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan mneguhkan kedudukanmu.” (Q.S Muhammad ayat 7)
“Barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)
“Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir”
#ukhuwahIslamiyah #Islam #bersatu #menyatukan #umat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar