Senin, 01 Mei 2017

KITA ADALAH SAUDARA


Curahan hati seseorang yang fakir ilmu
Curahan hati seorang Muslimah akhir zaman yang tengah berjuang mempertahanakan istiqomah-nya.

Percayalah, aku bukan siapa-siapa hanya saja aku menginginkan Islam menjadi tetap luar biasa minimal di hati pemeluknya.

Siapapun kamu dan dimanapun kamu. Selama antum masih menyandang gelar “Muslim” sebagai identitas, kita adalah sudara. Saudara seaqidah dan seiman. 
Lalu mengapa kita tercerai-berai?
Mengapa kita saling menghujat?
Mengapa kita saling menyalahkan?
Bahkan saling mengkafir-kafirkan.
Padahal tidak ada yang dapat menjamin, kamu atau aku yang dapat memasuki surga-Nya
Padahal tidak ada yang dapat menjamin, kamu atau aku terbebaas dari adzab-Nya.
Padahal tidak ada yang dapat terhindar dari yang namanya “dosa”.

Mungkin diantara kita ada yang berbeda dalam memahami ajaran Islam. Mungkin memang fiqih kita terkesan ada perbedaan, tapi ingatlah selama aqidah kita satu, tujuan kita satu dan kita menjunjung tinggi satu identitas (MUSLIM) maka kelak kita akan dipertemukan di surga yang sama. Tidak masalah Ya... Ikhwah jika antum membaca qunut di waktu Subuh sedang mereka tidak, sekali lagi... tidak ada jaminan si pembaca qunut  atau mereka yan tidak membaca qunut Shalilh di hadapan Allah. Tidak masalah Ya... ikhwah jika antum tidak merayakan maulid sedang mereka merayakan, tidak masalah Ya... Ikhwah jika antum gemar dengan qasidah sedang mereka tidak. Beribu-ribu kali banyak yang mengingatkan, hal-hal semacam itu hanyalah hal-hal furu’,  siapa yang bisa menjamin surga bagi kita, siapa yang menetapkan kita Shalih atau tidak. Hanya DIA, hanya Yang Maha Mengetahui, hanya DIA YANG MAHA BENAR. 

Tugas umat Islam hanya berlomba-lomba dalam kebaikan. Mari kita mencari yang haq dan meninggalkan yang bathil tanpa saling menyalahkan, tanpa saling menghujat dan tanpa saling mengkafir-kafirkan. 

Dimanapun majlis antum, kepada ulama siapapun antum mengkaji Islam,  jangan merasa jadi yang paling benar, mari saling meghargai pendapat dari haraqah masing-masing. Tantangan berat kita sudah di depan mata, fitnah akhir zaman merajalela, ghozhul fikri yang mulai menyentuh sendi-sendi kehidupan, mau dibawa kemana nasib generasi Islam yang imannya mengalami degradasi?

Selama akidah kita sama, kita berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta tujuan kita adalah mencari jalan lurus kepada Allah, kita adalah Islam. Kita adalah umat Muhammad, penerus perjuangan dakwah Islam yang mati-matian diperjuangkan beliau sehingga Islam berkembang pesatnya di seluruh belahan dunia. Tugas kita adalah merajut ukhuwah Islamiyah, melanjutkan dakwah menuju kesatuan umat Islam.

Ya Ikhwah, tidak sembarangan Allah memberikan hidayah-Nya kepada setiap  hamba-Nya, ketika hatimu tergerak untuk menyatukan umat dan menjadi pendukung dalam gerakan dakwah para ulama dan aktivis Islam lainnya berarti antum salah satu orang pilihan Allah. Jangan pernah lelah ikhwah, La tahzan... innaloha ma’ana, jangan putus asa menjadi bagian dari umat Rasullah yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. 

“Wahai Orang-Orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan mneguhkan kedudukanmu.” (Q.S Muhammad ayat 7)

“Barang siapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)

“Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir”


#ukhuwahIslamiyah #Islam #bersatu #menyatukan #umat

Selasa, 31 Januari 2017

"GOBLIN : More Than About Love Story"

Goblin, lebih dari sekedar kisah cinta.


Banyak cara yang dilakukan oleh masing-masing orang dalam mengisi liburan. Salah satunya dengan “nonton”. Baik itu menonton di bioskop, di rumah atau dimana saja tempat yang disukai. Banyak tontonan yang bisa dipilih. Entah itu film, drama, sinetron dengan berbagai genre. Tapi untuk saya pribadi, Saya memilih untuk nonton film dan drama dengan genre yang ringan.
Genre yang ringan pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Genre ringan menurut saya bisa dengan genre romance, slice of life, supranatural atau komedi. Menonton beberapa jenis film atau drama dari genre tersebut sebenarnya cukup mampu menguras emosi tapi emosi yang lebih menghubugkan dengan perasaan, terutama romace. Tentu akan berbeda jika kita menonton bebrapa film dengan genre horor atau action. Tapi biasanya dari beberapa genre, pasti selalu disisipkan bumbu-bumbu romantisme yang menghibur penonton.
Berhubung perempuan biasanya suka hal-hal yang berhubungan dengan keindahan, hal yang manis dan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan. Jadi saya lebih memilih untuk menuliskan hasil dari pengalaman menonton drama yang bergenre romance. Yah, tentunya drama dan sudah tentu Drama Korea atau biasanya disebut DRAKOR.
Kebanyakan perempuan pasti suka dengan hal yang berbau dengan drama, apalagi beberapa tahun terakhir ini trend hiburan dari negara gingseng ini cukup melekat di hati para ramaja, mulai dari segi musik, drama, fashion hingga makanan. Fenomema Korean Fever merupakan salah satu perisitiwa yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Korea Selatan punya tempat tersendiri di hati masyarakat terutama para fangirls. *hem...
Ok...
Mungkin cukup itu saja pengantar nya ya... Di tulisan kali ini saya kan membagikan pengalaman saya dari salah satu drama yang tengah BOOMING di negara asalnya juga di Indonesia. Entah kenapa drama ini menyisakan kenangan kebaperan level seratus. Mungkin sedikit lebay ya, tapi inilah kenyataannya. Ada pesan implisit yang disampaikan di drama ini dan menurut saya pesan itu tersampaikan dengan baik. Ini penilaian pribadi lho ya..
Judul dramanya mungkin sederahana, sangat sederhana. Tapi serangkaian cerita di drama ini sangat mampu mengaduk emosi saya. Rasa penasaran, sedih, lucu, semua digabungkan jadi satu. Di dalam satu episode mungkin emosi penonton bisa diaduk, lebih dari itu banyak hal yang bisa diambil dari drama ini.
“ GOBLIN”
“GUARDIAN : THE LONELY AND GREAT GOD”
Begitulah drama tersebut tertulis. Sekilas dari judulnya, mungkin pikiran kita langsung mengambil kesimpulan bahwa drama ini drama fantasi. Yup... benar sekali, drama ini intinya bertemakan fantasi. Tentang seorang GOBLIN atau Guardian atau malaikat penjaga atau apa saja yang sepadan dengan ungkapan tersebut.

Drama ini mengambil dua latar waktu, zaman kerajaan Goryeo tentunya berhubungan dengan sejarah Korea Selatan dan masa modern sekarang ini. Berawal dari rasa iri dari seorang raja muda yang bernama Wang Yeo terhadap panglima prajurit yang bernama Kim Shin. Kim Shin merupakan prajurit yang setia mengabdi pada kerajaan. Karena kesetiaan serta ketangguhannya inilah Ia sangat dipuji dan dihargai oleh rakyat dan prajurit lainnya. Hal ini justru tidak disukai oleh Wang Yeo, seorang Raja yang masih sangat muda. Ia merasa keberadaan Kim Shin justru mengancam posisinya sabagai Raja, berawal dari hasutan dari penasehat kerajaan (lupa namanya, hihihi) sehingga rasa iri di hati Wang Yeo semakin memuncak. 

Karena merasa posisinya sebagai Raja tidak dihargai oleh rakyatnya, secara pribadi Ia memanggil Kim Shin dan memberikannya pedang untuk berperang di wilayah perbatasan, tetapi Wang Yeo menginginkan kekalahan dari Kim Shin agar rakyatnya tidak lagi mengagung-agungkan panglima prajurit yang begitu setia itu.
Kim Shin merasa sangat kecewa terhadap titah ini. Ia merasa pengorbannanya untuk melindungi  Raja dan Goryeo tidak dihargai. Kim Shin selalu bertekad untuk memenangkan perang demi kesejahteraan Goryeo, tapi kali ini justru Raja yang sangat Ia hormati malah menginginkan kematiaannya. Kim Shin dengan terpaksa menerima pedang itu dan mencoba menuruti titah Raja. Tapi Kim Shin tetaplah Kim Shin, prajurit yang rela mengorbankan nyawanya demi Goryeo.
Kim Shin pulang dengan kemenangan. Rakyat Goryeo bersorak merayakan kemenangan, tetapi berbeda dengan Wang Yeo, amarahnya memuncak sehingga Kim Shin justru dicap sebagai “penghianat” dan “pemberontak”. Wang Yeo menghukum Kim Shin di depan seluruh rakyatnya. Keluarga Kim Shin dibunuh satu per satu karena Kim Shin bersikeras menuju singgasana Raja. Akhirnya tetap saja Kim Shin menyerah, ia ditusuk oleh pedangnya sendiri, pedang yang diberikan oleh Wang Yeo.
Kim shin serta anggota kelurganya dibuang, tidak diperlakukan sebgaimana mestinya mayat diperlakukan. Kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi seluruth rakyat Goryeo. Pertumpahan darah yang seharusnya tidak terjadi hanya karena rasa iri.
Melalui kejadian ini, Kim Shin yang diambang kematian atau bahakan telah tiada. Memohon kepada Yang Maha Kuasa, sungguh Ia sangat menyesali hal ini terjadi. Ia ingin membalaskan dendamnya pada Wang Yeo.
Dengan kekuasaan Yang Maha Kuasa, Kim Shin diberikan keajaiban. Ia dihidupkan kembali, bahkan hidup abadi menyaksikan kematian orang-orang di sekitarnya, Ia bukan lagi manusia. Yang Maha Kuasa menjadikan ia makhluk abadi –Goblin sampai Ia menemukan pengantinnya yang akan ditemuinya selama beberapa ratus tahun kehidupan abadinya sebagai Goblin.
Pengantin Goblin, begitulah sebutan untuk gadis yang kelak akan mencabut pedang di dada Goblin. Menandakan kehidupan abadinya telah usai. Disinlah awal dari kisah cinta yang sebenarnya. Goblin bersama Pengantinnya akan menguras emosi penonton mulai dari rasa sedih hingga bahagia.
Banyak hal yang disampaikan dari drama ini, bukan hanya tetang Kisah Cinta. Realitas yang terjadi di dunia nyata dikemas menjadi drama fantasi  yang sangat membekas di hati. Mungkin akan sedikit saya uraikan hal-hal yang saya dapat dari Drama Goblin ini.
o  “Tuhan itu ada”
Mungkin bagi sebagian orang, masih banyak yang menanyakan eksistensi dari Tuhan. Secara tidak langsung, Drama ini mengingatkan tentang adanya Tuhan. Hidup manusia tidak lepas dari keikutsertaan Tuhan. Di beberapa adegan, diceritakan ketidakpercayaan mengenai adanya Tuhan dijawab dengan kehadiran Tuhan menjawab segala pertanyaan mereka mengenai kehadiran Tuhan. Terlepas dari cara drama ini menghadirkan gambaran mengenai Tuhan, menurut saya pesan yang satu ini telah tersampaikan.  

o   “Tugas manusia adalah menjalani kehidupan yang telah diberikan Tuhan. Tidak selamanya kesedihan adalah penderitaan yang diberikan Tuhan. Tuhan selalu punya rencana di balik takdir yang telah ditetapkan untuk manusia.”
Definisi dari hidup memang sangat rumit, banyak hal yang terjadi. Kesedihan terasa sangat panjang tetapi kadang kita lupa, ketika kebahagiaan itu datang, kita sedikit sekali bersyukur. Melalui drama ini, kita ditunjukkan tentang penderitaan dan kesedihan. Bertubi-tubi penderitaan yang dialamai para pemeran drama terutama Ji Eun Tak –Pengantin Goblin , mungkin akan sedikit menyentil hati kita untuk bersyukur dan mengingat Tuhan punya rencana lain.

o   “Hargailah hidup yang telah dianugerahkan Tuhan. Hidup ini begitu berharga, jangan disia-siakan.”
Satu hal yang menarik, drama ini menyampaikan pesan bahwa hidup itu begitu berharga. Ditengah banyaknya kejadian mengenai orang-orang yang menyia-nyiakan hidupnya dengan cara merusak tubuhnya sendiri bahkan mengakhiri hidupnya sendiri. melalui kisah Para malaikat Maut, terutama Malaikat Maut yang hidup bersama Goblin, kita akan ditunjukkan betapa hidup ini sangat berharga bahkan sangat singkat untuk disia-siakan.

o “Merindukan Kematian.”
Hidup abadi tak seindah apa yang dibayangkan. Mungkin  dunia yang saat ini kita jalani, banyak menawarkan keindahan yang tentunya ingin dicapai. Ingin rasanya hidup selamanya di dunia, mengejar mimpi-mimpi dan menikmati dunia bersama orang tercinta. Tapi apa yang terjadi jika sendiri, sendiri dalam keabadian, tentunya sangat hampa. Disitulah saat-saat dimana Goblin merindukan kematian. Melihat kematian satu per satu orang yang hadir di hidupnya, akhirnya harus berakhir di depan matanya selama beratus-ratus tahun. Kematian yang hanya akan didapatkan dari Pengantinnya yang justru meruntuhkan keinginannya untuk mengakhiri hidupnya.

o  “Cinta tak mengenal siapa kamu.”
Drama pada dasarnya menyuguhkan kisah cinta yang melelehkan hati para penonton. Kisah cinta yang terjadi antara Goblin dan pengantinnya menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah hal yang menjadi penghalang tumbuhnya cinta di hati mereka.

o   “Jika memang itu cinta, walau berapa tahun lamanya, cinta adalah cinta. Cinta pasti menunggumu sampai kau kembali. Karena cinta dibuktikan dari penantian.”
Menurut pengalaman menonton saya, poin ini merupakan hal yang paling romantis. Walaupun terkesan lebay. Tapi saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan drama ini. Jika memang yang dicari dan dirasakan adalah cinta. Harusnya berapa lama pun kita menunggu, pasti itu tetaplah dia. Dia sebagai orang yang dicintai. Menunggu dan menanti adalah ujian terbesar dari cinta. Tapi kembali lagi, Tuhan lah yang paling mencintai kita. Pasti Tuhan tidak pernah salah memilihkan cinta untuk kita. Entah kapan akan dipertemukan dengan cinta yang sebenanrya atau entah sampai kapan penantian ini berkahir. Biarlah menjadi rahasia Tuhan.
Bisa dilihat dari kisah Goblin yang menunggu pengantinnnya beratus tahun, dipisahkan lagi selama sembilan tahun, dipertemukan sebantar dan dipisahkan lagi selama tiga puluh tahun lebih hingga akhirnya bertemu kembali.
 --Penantian, itulah cinta.  

o  “Tuhan Maha Penyayang”
Jangan buta dengan kasih sayang Tuhan, berdoalah, berharaplah, memohonlah. Tuhan itu Maha Pengasih, tanpa disadari semua yang dibutuhkan telah diberikan. Jangan selalu menyalahkan Tuhan, justru Tuhan lah Yang Maha Mengetahui dan yang paling mencintaimu.
Dengan atau tanpa menonton drama Goblin ini, harusnya kita manusia sangat menyadari betapa kasih Sayang Tuhan itu melimpah ruah. Yang tepenting, drama ini berhasil menyampaikan pesan moral yang sangat penting ini.

Sebenarnya masih banyak hal-hal menarik yang bisa didaptkan dari drama ini. Kembali kepada penonton, pandai-pandailah memilah. Ambil yang postif dan buang negatif. Lihatlah sesuatu dari berbagai sudut pandang.

Saya tidak tahu menyebut tulisan ini apa, review atau curhatan. Apapun tulisan ini semoga berguna dan menambah rasa penasaran dengan drama GOBLIN (Guardian : The Lonely and Great God).

My favourite Quotes :
“Tidak ada Kesedihan abadi. Tidak ada Cinta yang abadi. Mana yang kamu pilih? Kesedihan atau Cinta.”
“Cinta yang Menyedihkan.”

Gamsahamnida, Saranghae......... hihihi
-Drakor Lovers-
















source : pengalaman pribadi penonton, wikipedia, sumber situs lainnya.