"Ingin ku arungi samudera, tapi perahuku belum layak untuk dipakai berlayar bahkan aku pun tak tau kemana akan kuarahkan perahu ku nantinya." ~ECSHidup ini tidak mudah, banyak rintangan yang harus dilewati. Tiap orang punya taraf rintangan yang berbeda-beda. Tidak semua orang memiliki kekuatan yang sama dan cobaan tiap orang berbeda-beda tergantung dari kekuatan orang tersebut. Hal ini sesuai dengan dengan firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ؕ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَاعْفُ عَنَّا ؕ وَاغْفِرْ لَنَا ؕ وَارْحَمْنَا ؕ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 286]
Begitulah Allah menuliskan kisah demi kisah kita, dengan beribu cerita. Baik ia senyum ataupun tangis. Dan setiap kisah demi kisah umat manusia tentu berbeda, ada yang saling terkait dan saling lepas namun bermuara pada satu tujuan.
Tidak pernah salah, jika seseorang tak sanggup, tak paham dan tak mau ambil bagian dalam urusan atau kisah orang lain. Adil pada hakikatnya namun sakit pada kenyataannya.
Sungguh tak adil, ketika perahu kecil ditantang kapal pesiar besar untuk mengarungi lautan yang penuh bahaya. Ada proses dimana suatu saat nanti, si perahu mampu menyeberangi kerasnya ombak. Ada saatnya, si kapal pesiar mencapai pada titik dimana ia jenuh mengarungi lautan.
Tidak ada gunanya memaksakan yang belum siap untuk siap. Tidak ada gunanya memaksakan pilihan pada yang sudah memilih. Let it flow!